Cari Blog Ini

Kamis, 03 September 2020

jawaban bahasa inggris

 MATERI 
Task 1:
Read text 1 carefully. Pay attention to the expressions used to congratulate people (in this case, Alif). Pay attention also to the responses.

Text 1
After a long struggle and hard work, Alif is finally appointed as the director of a national company where he works. Many of his friends who work at the same company congratulate him.
  • Samuel : Alif, congratulations. You deserved it, Man.
  • Alif : Thank you very much. This is because you always help me.
  • Sinta : I am very happy for you, Alif. Now, that you are the director of the company, I believe the company will develop even faster.
  • Alif : (replies with a happy tone) Thank you. I cannot forget your collaboration with me, and I will still need your help.

    Other friends shake his hands and congratulate him too.
  • Deni : That’s wonderful, Alif.
  • Alif  : Oh, thanks.
  • Santi : Good for you. Good luck.
  • Alif  : Thank you very much.
  • Bejo : Well done.
  • Alif  : Thank you for saying so.
  • Ivan : That was great. You must be very proud of your achievement.
  • Alif  : Thanks. I’m glad you think so. But I still have to learn a lot.

  • His staff also congratulate him.
  • Eny : Please accept my warmest congratulations, Sir.
  • Alif : It’s very kind of you to say so. Thank you.
  • Bintari : I must congratulate you on your success.
  • Alif : Thank you very much for saying so.

  • They all celebrate Alif’s success by having lunch together in a simple food stall next to their office. Every body is happy

SOAL
Task 2:
Answer the following questions.
1. Why do all of those people congratulate Alif?
2. What expressions do they use to congratulate Alif?
3. How does Alif respond to their congratulating expressions?
4. What is the social purpose of congratulating people?
5. When do we congratulate people?
6. What are the expressions commonly used to congratulate people?

TERJEMAHAN SOAL
Tugas 2:
Jawab pertanyaan berikut.
1. Mengapa semua orang memberi selamat kepada Alif?
2. Ekspresi/ungkapan apa yang mereka gunakan untuk memberi selamat kepada Alif?
3. Bagaimana Alif menanggapi ekspresi/ucapan selamat mereka?
4. Apa tujuan sosial dari memberi selamat kepada orang-orang?
5. Kapan kita memberi selamat kepada orang-orang?
6. Apa ungkapan yang biasa digunakan untuk memberi selamat kepada orang-orang?


 KUNCI JAWAB
1. Those people congratulate Alif because Alif is appointed as the director of the company. They are all happy to hear the news.
2. They use these expressions:
  • Alif, congratulations. You deserved it man
  • I am very happy for you.
  • That’s wonderful Alif
  • Well done
  • That was great. You must be very proud of your achievement.
  • Please accept my warmest congratulations.
  • I must congratulate you for your success.
3. He responds to their congratulating expressions happily and gratefully.
4. The social purpose of congratulating other people is to express our happiness or positive feeling about their success. This can maintain good relationship among friends, classmates, fellow workers, colleagues, etc.
5. When we hear good news about other people’s success, achievement, promotion, graduation, etc.
6. We can use these expressions to congratulate people:
  • Congratulations. You deserved it.
  • I am very happy for you.
  • That’s wonderful.
  • Well done
  • That was great. You must be very proud of your achievement.
  • Please accept my warmest congratulations.
  • I must congratulate you for your success.

 TERJEMAHAN KUNCI
1. Orang-orang mengucapkan selamat kepada Alif karena Alif ditunjuk sebagai direktur perusahaan. Mereka semua senang mendengar berita itu.
2. Mereka menggunakan ungkapan-ungkapan ini:
  • Alif, selamat. Anda pantas mendapatkannya, kawan.
  • Saya ikut senang atas pencapaian Anda.
  • Itu luar biasa Alif.
  • Sudah dilakukan dengan baik
  • Sangat mengagumkan. Anda pasti sangat bangga dengan prestasi Anda.
  • Terimalah ucapan selamat saya yang terhangat.
  • Saya harus mengucapkan selamat kepada Anda untuk kesuksesan Anda.
3. Dia menanggapi ungkapan selamat mereka dengan senang dan penuh syukur.
4. Tujuan sosial dari memberi selamat kepada orang lain adalah untuk mengekspresikan kebahagiaan kita atau perasaan positif tentang kesuksesan mereka. Ini dapat menjaga hubungan yang baik di antara teman, teman sekelas, sesama pekerja, kolega, dll.
5. Ketika kita mendengar kabar baik tentang kesuksesan, prestasi, promosi, kelulusan orang lain, dll.
6. Kita dapat menggunakan ungkapan-ungkapan ini untuk memberi selamat kepada orang-orang:
  • Selamat. Kamu pantas mendapatkannya.
  • Saya sangat senang untuk Anda.
  • Indah sekali.
  • Sudah selesai dilakukan dengan baik
  • Tadi sangat menyenangkan. Anda pasti sangat bangga dengan prestasi Anda.
  • Terimalah ucapan selamat saya yang terhangat.
  • Saya harus mengucapkan selamat kepada Anda untuk kesuksesan Anda.

Rabu, 02 September 2020

Macam-macam najis

Najis Mukhaffafah atau Najis Ringan


Macam-macam najis dan contohnya yang pertama adalah najis Mukhaffafah atau najis ringan. Contoh dari najis ini antara lain air kencing bayi laki-laki yang belum berusia dua tahun. Madzi atau air yang keluar dari kemaluan akibat terangsang. Namun madzi ini keluar tidak dengan cara memuncrat.
Najis ini masih tergolong dalam najis ringan. Maka untuk membersihkannya pun cukup mudah. Ya, walaupun masih tergolong najis ringan, kamu juga harus tetap kembali mensucikan diri dengan membersihkannya. Kamu hanya perlu memercikan air ke bagian yang terkena najis tersebut.
Meskipun masih terdapat bekas najis yang melekat, najis tersebut sudah dianggap bersih atau suci sekali lagi karena najis Mukhaffafah ini adalah najis ringan.

Najis Mutawassithah atau Najis Sedang

Macam-macam najis dan contohnya berikutnya adalah najis Mutawassithah. Contoh najis ini antara lain kotoran manusia, darah haid, air mani yang cair, minuman keras, kotoran hewan yang haram dimakan, bangkai hewan kecuali bangkai manusia, ikan, dan belalang.
Nah, najis Mutawassithah ini sendiri dibedakan menjadi dua, yaitu:
- Najis ‘Ainiyah atau najis yang terlihat rupanya, rasa atau tercium baunya.
- Najis Hukmiyah atau najis yang tidak tampak seperti bekas kencing dan miras.
Apabila kamu telah terkena dari najis tersebut, maka kamu perlu segera untuk mensucikan diri dengan membersihkan bagian yang terkena najis dengan menggunakan air yang mengalir hingga najisnya benar-benar hilang. Ya, kamu harus membersihkan najis ini sampai tuntas, tanpa ada bekas yang melekat. Adapun di dalam cara membersihkan najis Mutawassitah ini bisa dengan menggunakan air, digosok-gosok menggunakan tanah atau benda lainnya, ataupun dengan cara lainnya

Najis Mughallazah atau Najis Berat


Macam-macam najis dan contohnya yang terakhir adalah najis yang paling tinggi tingkatannya. Contoh dari najis Mughallazah ini seperti terkena babi atau menyentuh babi, terkena air liur anjing baik secara sengaja ataupun tidak sengaja.
Karena najis ini merupakan najis yang berat, maka untuk cara membersihkan diri dari najis ini perlu menggunakan bilasan air sebanyak tujuh kali. Hal ini dilakukan dengan salah satunya membersihkannya dengan menggunakan tanah agar najis tersebut benar-benar hilang.
Selain ketiga macam-macam najis dan contohnya di atas, masih ada macam najis yang lainnya, yaitu najis Ma’fu atau najis yang dimaafkan. Najis Ma’fu adalah najis yang tidak perlu dicuci atau dibasuh. Contoh dari najis jenis ini adalah najis bangkai yang tidak mengalirkan darah, keluar darah atau nanah dari kulit dengan jumlah yang sedikit, debu, serta air lorong yang memercikan sedikit dan sulit untuk menghindarinya.
Setelah memahami macam-macam najis dan contohnya, selanjutnya adalah penting untuk membersihkan atau kembali mensucikan diri. Berikut ini beberapa cara membersihkan najis yang disesuaikan dengan macam-macam najis dan contohnya yang sebelumnya sudah dijelaskan.
Cara Membersihkan Najis Mukhaffafah
Untuk membersihkan najis ini bisa dilakukan dengan tiga cara. Pertama, kamu bisa hanya dengan memercikkan air sekali percikan saja. Seperti yang sudah dijelaskan di atas tadi, ada beberapa contoh yang termasuk ke dalam najis ini.
Nah, untuk membersihkan salah satu najis yang berasal dari air mani bayi laki-laki yang belum mengonsumsi makanan atau hanya mengonsumsi ASI, maka kamu cukup memercikkan air sekali saja.
Hadits dari Abu Samh Malik ra berkata,
“Air kencing anak perempuan itu dicuci, sedangkan air kencing anak laki-laki itu dipercikkan.” (HR. Abu Daud 377, An Nasa’i 303, dishahihkan Al Albani dalah Shahih An Nasa’i).
Cara Membersihkan Najis Mutawassithah
Untuk membersihkan najis ini bisa dilakukan dengan berbagai cara yang bisa menghilangkan najisnya hingga tidak tersisa warna, bau, dan rasanya. Kamu bisa melakukannya dengan menyiramnya, mencuci, menyikat, atau bahkan menggunakan sabun dan alat kebersihan lainnya.
Syaikh As Sa’di menjelaskan bahwa, “Najis Mutawassithah ketika ia bisa hilang dengan cara apapun, dengan alat apapun, maka itu sudah cukup mensucikannya. Tanpa disyaratkan adanya jumlah bilangan dan tidak harus menggunakan air. Ini yang ditunjukkan oleh zhahir nash dalil-dalil. Karena syariat dalam hal ini hanya memerintahkan untuk menghilangkan najis. Dan najis itu terkadang hilang dengan menggunakan air, kadang dengan membasuhnya, kadang dengan istijmar (menggunakan batu, kayu, dan sejenisnya), dan terkadang dengan cara lain. Dan syariat tidak memerintahkan untuk menghilangkan najis sebanyak tujuh kali, kecuali najis anjing. Sebagaimana juga pendapat ini juga merupakan kelaziman dari nash dalil-dalil syar’i, karena pendapat ini memiliki kesesuaian yang tinggi dengan nash. Karena penghilangan najis itu adalah penghilangan sesuatu yang mahsuusah (bisa diindera).”
Cara Membersihkan Najis Mughalladhah
Tergolong najis yang paling berat, maka untuk kembali mensucikan diri perlu dilakukan hal yang cukup ekstra. Najis yang tergolong berat ini seperti najis dari babi, anjing, dan lain sebagainya. Nah, untuk membersihkannya sendiri kamu perlu melakukan tujuh kali mencuci bagian yang terkena dan diantaranya (cucian pertama) menggunakan tanah atau semacamnya.

sakarepan lorrrrr sak



Senin, 17 Agustus 2020

Peran Enzim dalam Metabolisme Lengkap Pengertian, Komponen, Sifat dan Cara Kerja Enzim

Metabolisme adalah reaksi kimia yang terdapat di dalam tubuh makhluk hidup. Di dalam metabolisme akan terjadi suatu reaksi kimia yaitu perubahan suatu senyawa kimia yang berguna untuk mempercepat metabolisme tersebut dengan melibatkan enzim sebagai biokatalisator. Reaksi kimia dalam metabolisme mencakup dua macam proses, yaitu anabolisme dan katabolisme. Anabolisme dan katabolisme merupakan reaksi enzimatis dimana reaksi itu terjadi karena adanya keterlibatan enzim.

Baca Juga : Perbedaan Anabolisme dan Katabolisme

Pada pembahasan kali ini, kami akan membahas tentang Enzim secara lengkap, mulai dari pengertian enzim, komponen enzim, sifat-sifat enzim, cara kerja enzim, peran enzim dalam metabolisme, penghambatan aktivitas enzim dan faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim. Untuk selengkapnya, mari langsung saja kita simak pembahasan dibawah ini.

Enzim
Enzim

Pengertian Enzim

Asal kata 'Enzim' berasal dari bahasa Yunani yaitu 'enzyme' yang berarti 'di dalam sel'. Pada tahun 1978, seorang psikolog asal Jerman yang bernama Wilhem Kuhne mendeskripsikan enzim sebagai 'proses'. Enzim adalah senyawa protein yang berguna sebagai katalisator reaksi-reaksi kimia yang terjadi di dalam tubuh makhluk hidup. Katalisator adalah suatu zat yang berguna untuk mempercepat reaksi kimia, akan tetapi tidak mempengaruhi hasil akhir reaksi atau tidak merubah kesetimbangan reaksi.

Enzim disebut juga sebagai biokatalisator karena merupakan katalisator dalam sistem biologi (makhluk hidup). Enzim tidak ikut dalam reaksi sehingga memiliki bentuk yang tetap. Jika dalam reaksi tidak melibatkan enzim, maka reaksi-reaksi kimia yang terjadi di dalam tubuh akan berlangsung lambat.

Komponen Enzim

Enzim tersusun dari protein sederhana dan protein kompleks. Protein sederhana pada enzim tersusun dari asam amino saja, seperti tripsin, pepsin, dan kemotripsin. Sedangkan protein kompleks pada enzim tersusun dari asam amino dan komponen lain. 

Enzim lengkap disebut juga holoenzim, tersusun dari komponen protein dan nonprotein. Komponen protein pada enzim disebut apoenzim. Apoenzim merupakan komponen yang paling mendominasi yang menyusun enzim. Komponen ini memiliki sifat labil, sehingga mudah berubah atau mengalami denaturasi, seperti pemanasan dengan suhu tinggi.

Komponen nonprotein pada enzim tersusun dari komponen organik dan anorganik. Komponen organik dikelompokkan menjadi 2, yaitu gugus prostetik dan koenzim. Gugus prostetik merupakan komponen organik yang terikat kuat oleh protein enzim. Sedangkan koenzim merupakan komponen organik yang terikat lemah oleh protein enzim. Contoh koenzim diantaranya yaitu NAD (nikotinamida adenin dinukleotida), vitamin (vitamin B1, B2, B6, biotin, dan niasin), dan koenzim A (turunan asam pentotenat). Komponen anorganik pada enzim yaitu kofaktor atau aktifator, yang terikat lemah pada protein enzim. Contoh kofaktor diantaranya yaitu Zn2+, Mn2+, Cu2+, Mg2+, Fe2+, K+, dan Na+. 

Sifat-Sifat Enzim

Enzim memiliki beberapa sifat, diantaranya yaitu : 
1. Enzim sebagai biokatalisator. 
Enzim sebagai biokatalisator berguna untuk merubah kecepatan reaksi dengan cara menurunkan energi aktivasinya. Meskipun dalam jumlah sedikit, enzim bisa mempercepat reaksi ribuan kali lipat.  

2. Enzim berupa koloid. 
Enzim merupakan senyawa protein yang membentuk suatu koloid di dalam larutan enzim yang berguna untuk menambah luas bidang permukaan pada enzim sehingga energi aktivitasnya menjadi lebih besar.

3. Enzim bekerja secara spesifik. 
Enzim bekerja secara spesifik yang berarti enzim hanya bekerja pada substrat tertentu saja. Contoh: enzim katalase hanya dapat menghidrolisis H2O2 menjadi H2O dan O2.

4. Enzim bersifat termolabil. 
Cara kerja enzim dipengaruhi oleh suhu. Jika suhu tinggi, maka cara kerja enzim akan cepat. Sebaliknya jika suhu rendah, maka cara kerja enzim semakin lambat. Akan tetapi jika suhu terlalu tinggi, maka enzim akan mengalami denaturasi.

5. Enzim bisa bereaksi dengan substrat basa maupun asam
Hal ini dikarenakan bagian sisi aktif enzim memiliki gugus R residu asam amino spesifik yang berperan sebagai penerima atau pemberi protein yang sesuai. 

6. Kerja enzim bersifat reversibel (bolak-balik). 
Pada dasarnya, kerja enzim yaitu hanya mempercepat laju reaksi kimia untuk mencapai kesetimbangan. Enzim tidak bisa menentukan arah reaksi. Tetapi, suatu enzim bisa melakukan reaksi dua arah yaitu dari produk menjadi substrat atau substrat menjadi produk. Contoh: enzim lipase bisa merubah lemak menjadi gliserol dan asam lemak. Sebaliknya, enzim lipase juga bisa menyatukan asam lemak dan gliserol menjadi lemak.

Baca Juga : 17 Enzim Pencernaan, Macam dan Fungsinya

7. Enzim yang Menyerupai Protein. 
Beberapa sifat enzim ada yang menyerupai sifat dari protein, seperti bekerja pada suhu optimum, dapat mengalami denaturasi pada suhu terlalu tinggi, kinerja menurun pada pelarut organik dan ketika dalam kondisi basa kuat atau asam kuat, serta dipengaruhi oleh inhibitor (penghambat), aktivator (pemicu), dan konsentrasi substrat.

Cara Kerja Enzim

Cara kerja enzim dalam mempercepat reaksi kimia yaitu dengan cara berinteraksi dengan substrat, kemudian merubah substrat menjadi sebuah produk. Jika terbentuk produk, maka enzim akan melepaskan diri dari substrat tersebut karena enzim tidak bereaksi dengan substratnya. Berikut teori tentang cara kerja enzim:

Induced Fit Theory (Teori Ketepatan Induksi) 
Sisi aktif pada enzim bersifat fleksibel yang mampu berubah bentuk sesuai dengan bentuk substratnya. Ketika enzim berinteraksi dengan substrat, enzim akan berubah bentuk menyesuaikan bentuk substratnya, sehingga terbentuk kompleks enzim substrat. Setelah terbentuk produk, enzim akan melepaskan diri dari substratnya.
Induced Fit Theory (Teori Ketepatan Induksi)
Induced Fit Theory (Teori Ketepatan Induksi) 
Lock and Key Theory (Teori Gembok dan Kunci) 
Teori ini berasal dari Fischer (1898). Enzim diumpamakan sebagai gembok yang memiliki bagian kecil dan bisa mengikat substrat pada sisi aktif enzim. Sedangkan, substrat diumpamakan sebagai kunci yang bisa berikatan dengan sisi aktif enzim.
Lock and Key Theory (Teori Gembok dan Kunci)
Lock and Key Theory (Teori Gembok dan Kunci) 
Pada enzim juga terdapat sisi alosterik yang diumpamakan sebagai sakelar yang bisa membuat kerja enzim meningkat maupun menurun. Jika sisi alosterik berikatan dengan inhibitor (penghambat), maka aktivitasnya akan berkurang karena konfigurasi enzim mengalami perubahan. Tetapi, jika sisi alosterik berikatan dengan aktivator (zat penggiat), maka enzim akan menjadi aktif kembali.

Peran Enzim dalam Metabolisme

Mempercepat suatu reaksi kimia tanpa ikut bereaksi 
Proses metabolisme dengan melibatkan enzim akan mempercepat suatu reaksi kimia. Sedangkan proses metabolisme dengan tidak melibatkan enzim akan memperlambat suatu reaksi kimia. Enzim sendiri tidak ikut dalam reaksi. Pada saat metabolisme melibatkan enzim, substrat akan berikatan dengan enzim. Kemudian enzim akan merubah substrat menjadi produk. Produk merupakan hasil akhir yang akan digunakan oleh tubuh. Semakin banyak enzim yang terlibat, maka akan semakin cepat pula reaksi kimia dalam proses metabolisme, sehingga tubuh dapat memperoleh energi lebih cepat dan dapat menjalankan aktivitas secara maksimal.

Memperoleh suatu produk yang diinginkan 
Meskipun enzim di dalam tubuh memiliki jumlah ribuan, tetapi banyak enzim yang tidak tertukar. Enzim juga dapat berubah bentuk menyesuaikan bentuk substratnya, sehingga diperoleh produk yang diinginkan. Misalnya, dari proses pemecahan amilum dapat diperoleh produk glukosa. 

Enzim hanya akan mengikat substrat pada sisi aktifnya
Enzim di dalam tubuh dapat membedakan antara satu jenis enzim dengan jenis enzim lainnya, meskipun jumlah enzim di dalam tubuh ada ribuan. Pada teori gembok dan kunci, enzim diumpamakan sebagai gembok yang memiliki bagian kecil dan bisa mengikat substrat pada sisi aktif enzim. Sedangkan, substrat diumpamakan sebagai kunci yang bisa berikatan dengan sisi aktif enzim. 

Bisa digunakan berkali-kali 
Setelah terbentuk produk pada saat proses metabolisme, enzim akan melepaskan diri dan kembali ke bentuk semula. Kemudian enzim tersebut dapat melakukan proses kembali. Jadi, enzim memiliki peranan yang lama di dalam tubuh. Enzim dapat digunakan berkali-kali di dalam tubuh, tetapi ada juga enzim yang tidak dapat digunakan berkali-kali karena enzim telah rusak yang disebabkan adanya faktor tertentu, seperti perubahan suhu.

Menurunkan energi dari aktifasi 
Proses metabolisme yang sedang berlangsung akan mengurangi energi yang ada dalam tubuh. Enzim berperan penting dalam proses tersebut untuk menurunkan energi aktifasi. Metabolisme akan berjalan lebih baik dan lebih cepat saat energi turun. Enzim berperan untuk membantu tubuh menghemat energi. Contoh: pada saat kita memindahkan air menggunakan ember maka akan lebih cepat daripada menggunakan kedua tangan. Ember dapat menampung banyak air, sehingga membutuhkan sedikit energi dan proses lebih cepat. Sedangkan, menggunakan kedua tangan membutuhkan banyak energi dan proses yang lama untuk mendapatkan air satu ember. Ember diumpamakan sebagai enzim. Oleh karena itu, semakin banyak enzim yang bekerja, maka semakin cepat pula proses metabolisme pada tubuh. 
Menjaga Kekebalan Tubuh Kita 
Pada tubuh kita terdapat ribuan enzim yang bekerja untuk membantu proses kimiawi yang mampu membuat tubuh kita tetap bertahan. Enzim berperan penting dalam proses pembentukan zat kimiawi  secara maksimal serta menjaga tubuh tetap sehat dan melindungi tubuh dari virus penyakit atau bakteri yang masuk ke dalam tubuh. Proses kimiawi tersebut membuat tubuh dapat menghasilkan sebuah energi. 

Penghambatan Aktivitas Enzim

Aktivitas enzim tidak semuanya berjalan dengan lancar, adakalanya mengalami gangguan atau penghambatan. Ion atau molekul yang menghambat aktivitas enzim yaitu inhibitor. Inhibitor dikelompokkan menjadi tiga jenis, diantaranya yaitu inhibitor alosterik, inhibitor reversibel, dan inhibitor tidak reversibel.
Inhibitor Alosterik 
Inhibitor alosterik adalah molekul zat penghambat yang berikatan pada sisi alosterik enzim. Inhibitor alosterik mengakibatkan sisi aktif enzim menjadi tidak aktif karena sudah mengalami perubahan bentuk.
Inhibitor Reversibel 
Inhibitor reversibel terbagi menjadi tiga jenis hambatan, yaitu sebagai berikut: 
1. Inhibitor kompetitif (hambatan bersaing) 
Pada inhibitor kompetitif, zat-zat penghambat memiliki struktur yang serupa dengan struktur substrat, sehingga terjadi persaingan antara zat penghambat dengan substrat ketika akan berikatan dengan sisi aktif enzim.
2. Inhibitor nonkompetitif (hambatan tidak bersaing) 
Pada inhibitor nonkompetitif, zat penghambat berikatan pada sisi alosterik enzim yang mengakibatkan substrat tidak bisa berikatan dengan enzim guna membentuk kompleks enzim-substrat karena terjadi perubahan pada sisi aktif enzim. 
3. Inhibitor umpan balik 
Pada inhibitor umpan balik, produk (hasil akhir) dalam suatu reaksi bisa menghambat aktivitas enzim, sehingga mengakibatkan reaksi kimia berjalan lambat. Jika produk disingkirkan, maka reaksi kimia akan berjalan lagi. 

Inhibitor Tidak Reversibel 
Inhibitor tidak reversibel terjadi karena hambatan ini bereaksi tidak reversibel dengan bagian tertentu pada enzim yang mengakibatkan perubahan bentuk pada enzim, sehingga aktivitas katalitik enzim akan berkurang atau menurun. Pada umumnya, inhibitor tidak reversibel terjadi karena adanya proses destruksi (modifikasi) suatu gugus enzim atau lebih yang ada pada molekul enzim.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kerja Enzim

Suhu (Temperatur) 
Suhu dapat mempengaruhi aktivitas enzim. Suhu maksimum untuk aktivitas enzim pada manusia serta hewan yang berdarah panas yaitu ± 37°C, sementara pada hewan yang berdarah dingin yaitu ± 25°C. Pada suhu 0°C, enzim tidak aktif, tetapi tidak rusak. Jika suhu dinaikkan hingga batas maksimum, maka akan terjadi peningkatan aktivitas enzim. Jika suhu melebihi batas maksimum, maka enzim akan rusak karena mengalami denaturasi protein.

Zat-zat Penggiat (Aktivator) 
Adanya zat penggiat (aktivator) bisa meningkatkan aktivitas enzim, seperti garam-garam dari logam alkali yang berbentuk encer (2%–5%), serta ion logam Mg, Co, Ni, Cl, dan Mn. Namun, proses kerja zat penggiat ini belum diketahui secara pasti.

pH (Derajat Keasaman) 
Enzim memiliki pH maksimum yang bisa bersifat asam maupun basa. Pada umumnya, enzim pada manusia memiliki pH antara 6–8, seperti enzim tripsin. Tetapi, ada pula enzim yang aktif pada kondisi asam, seperti enzim pepsin. Perubahan pH bisa menyebabkan terjadinya proses denaturasi yang dapat menurunkan aktivitas enzim, serta bisa mempengaruhi efektivitas sisi aktif enzim untuk membentuk kompleks enzim-substrat.

Zat-Zat Penghambat (Inhibitor) 
Beberapa zat kimia bisa menghambat aktivitas enzim, seperti garam-garam yang mengandung sianida dan merkuri (Hg). Inhibitor mengakibatkan enzim tidak bisa berikatan dengan substrat, sehingga tidak bisa menghasilkan suatu produk.

Konsentrasi Enzim 
Sebagian besar konsentrasi enzim berbanding lurus dengan kecepatan reaksi, yang berarti penambahan konsentrasi enzim menyebabkan kecepatan reaksi meningkat sampai diperoleh kecepatan konstan. Kecepatan konstan tercapai jika semua substrat telah terikat oleh enzim. 

metabolisme

1. Konversi makanan menjadi energi untuk melakukan proses seluler;
2. Konversi makanan/bahan bakar menjadi bahan penyusun protein, lipid, asam nukleat dan beberapa karbohidrat;
3. Pembuangan limbah nitrogen. Reaksi yang dikatalis oleh enzim ini memungkinkan organisme dapat tumbuh dan berkembang biak, mempertahankan strukturnya, dan merespons lingkungannya, mempertahankan strukturnya, dan merespons lingkungannya.
1. Mengganti sel atau jaringan yang rusak
2. Respirasi jaringan pada tubuh
3. Pertumbuhan jaringan tubuh
4. Penyusun unit pembangun sel
5. Menghasilkan energi, dari perubahan zat-zat makanan yang ada pada tubuh
a. Anabolisme terjadi ketika reaksi kimia menyusun senyawa sederhana menjadi senyawa kompleks. Anabolisme membutuhkan energi untuk menyusun senyawa tersebut menjadi senyawa kompleks dan bersifat eksergonik. Salah satu bentuk anabolisme adalah proses fotosintesis yang terjadi pada tumbuhan.
b. Katabolisme terjadi ketika reaksi kimia mengurai senyawa kompleks menjadi senyawa sederhana. Katabolisme akan menghasilkan energi ketika mengurai senyawa kompleks tersebut menjadi senyawa sederhana dan bersifat endergonik. Salah satu bentuk katabolisme adalah proses respirasi pada makhluk hidup.

1. Metabolisme Karbohidrat

2. Metabolisme Lemak

3. Metabolisme Protein

jawaban bahasa inggris

 MATERI  Task 1: Read text 1 carefully. Pay attention to the expressions used to congratulate people (in this case, Alif). Pay attentio...